Persiwa Genjot Fisik di Malang

Tuesday, April 14, 2009 | with 0 komentar »

WAMENA  – Kemenangan empat kali pertandingan di kandang belum membuat Persiwa puas, sehingga tim kebanggaan masyarakat Pegunungan Tengah ini bertekad untuk meraih point dalam laga tandang melawan Persijap Jepara (30/4) dan Persita Tangerang (3/5) nanti.

Dengan kekuatan 19 pemain, tim ini bertolak dari Wamena, Rabu (15/4) ke Malang untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi dua laga tandang tersebut.
Menurut Pelatih Persiwa, Suharno ketika dikonfirmasi Papua Pos meninggalnya penjaga gawang Charles Woof, Kamis (9/4) lalu tim Persiwa saat ini diperkuat dengan 22 pemain, namun tiga diantaranya Tutug Widodo, Habel Satya dan Asmar Abu mengalami cidera sementara Vendri Mofu mengikuti seleksi sea Games, sehingga tim ini hanya diperkuat 19 pemain yang dinyatakan siap tempur.
Meski demikian kata Suharno, dia tak mau ambil resiko, Habel Satya tetap dibawa karena menjalani taraf penyembuhan dan ditangani tim medis dari manajemen, sementara Tutug Widodo dan Asmar Abu masih berobat di Jawa dan Makassar.
Sedangkan empat pemain asing Persiwa, Redoune Barkouwi, Edi Foday, O.K. John dan Tarik Caqoui akan bergabung di Malang untuk mengikuti latihan bersama.
Ketika ditanya kenapa Sugarno memilih kota Malang sebagai tempat latihan. Suharno mengatakan karena situasi dan kondisi serta suasana alamnya tak jauh beda dengan kota Wamena. “ Suasan Malang dengan Wamena kan tidak jauh beda,” katanya.
Untuk mengembalikan performa anak asuhannya, Suharno menggenjot dengan latihan fisik untuk meningkatkan stamina dan power endurance. Setelah latihan fisik dirasa cukup, kemudian akan diagendakan uji coba 2-3 kali dengan tim yang ada di Malang untuk melatih kecepatan dan kegesitan anak-anak.
“ Semua ini bertujuan untuk mencari komposisi yang tepat agar anak-anak siap tempur baik fisik dan mental untuk menghadapi Persijap Jepara dan Persita Tangerang sebagai tim tangguh yang tak dapat dianggap remeh. Kita berupaya semaksimal mungkin untuk meraih point,” ujarnya.
Disinggung dengan pengganti Charles Woof, pelatih Suharno tak mau berujar banyak. “Yang jelas niat untuk mencari pengganti penjaga gawang itu pasti ada, hanya saja belum saatnya untuk saya utarakan,” imbuhnya.

www.papuapos.com

Selengkapnya......

Perbankan di Papua Masih Solid

Tuesday, April 14, 2009 | with 0 komentar »

Namun demikian Pimpinan Bank Indonesia Jayapura, Leo R Tandiarrang minta agar masing-masing perbankan dapat memelihara likwiditasnya agar tidak ada masalah. Sebab masalah persaigan bank adalah hal yang wajar, namun jangan karena persaingan mambuat perbankan mengorbankan likwiditasnya.

“ Tingkat persaingan bank masih pada batas kewajaran. Kenaikan suku bunga bank masih dalam kewajaran,”jelas Leo kepada Papua Pos usai mengikuti upacara HUT Bank Papua, Selasa (14/4) kemarin.
Dijelaskan, kenaikan suku bunga rata-rata tabungan maupun suku bunga giro bank umum di Papua berkisar 1,5 - 3 persen, tabungan 2,6 - 4,4 persen deposito 6,25 - 12 persen.
Sedangkan Bank Perkreditan suku bunga tabungan hanya sebesar 3,5 - 5 persen dan suku bunga deposito sebesar 9,5-13 persen.
Masih menurut Leo, sedangkan suku bunga pinjaman secara umum baik kredit konsumtif investasi dan modal kerja bank umum antara 13-19 persen dan BPR sebesar 20-22 persen, sehingga tidak terjadi perang suku bunga di bank yang ada di Papua.
Dia mengakui kalau melihat kondisi perbankan di Papua dampak krisis global tidak begitu signifikan mempengaruhi kondisi Perbankan di Papua, namun diharapkan masing-masing bank untuk berupaya mengantisipasi, menjaga kondisi kas dengan baik. Selain itu diharapkan kerja sama antar bank harus terjalin dengan baik agar perbankan tetap konduktif dan aman.
“ Masing-masing bank harus dapat melakukan monitoring secara ketat terhadap likuiditas bank sendiri. Sehingga mengurangi ekspensasi kredit yang artinya bank sudah memahami kondisinya masing-masing untuk memberikan edukasi atau pemahaman kepada nasabah bahwa kondisi perbankan kita masih aman dan terkendali,” katanya.
Selain itu kata Leo, perlu mencermati kondisi pasar perbankan yakni dengan mengevaluasi perkembangan kredit, dan yang tidak kalah pentingnya masing-masing bank harus meningkatkan pelayanannya.

www.papuapos.com

Selengkapnya......

SBY : Papua Aman dan Terkendali

Tuesday, April 14, 2009 | with 0 komentar »

JAKARTA (Papua Student) – Menyusul, masih terjadinya terror bom, penyerangan dan pembakaran pasca pelaksanaan pemilu legislatif di Papua, menurut Presiden Yudhoyono, teror itu telah ditangani. "Tak ada lagi gangguan-gangguan yang tidak dikehendaki," kata Yudhoyono dalam rapat terkait evaluasi keamanan dan politik pasca penyelenggaraan pemilu legislative, pada Senin (13/4) kemarin di Kantor Kepresidenan Jakarta.

Untuk mengatasi persoalan yang sudah meresakan masyarakat Papua ini, Presiden SBY meminta Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menemukan penyebab teror, dan secepatnya teror ini dihentikan. "Apakah ada kaitannya antara Papua dengan bukan Papua sehingga kita bisa mengenal betul sebab akibat," tambah Yudhoyono.
Dari penyelidikan itu, pemerintah akan merumuskan langkah-langkah pengamanan yang lebih baik, terutama menghadapi pemilihan presiden.
 "Amanah kita keamanan dan stabilitas harus kita tegakkan termasuk dalam masa pemilu ini." kata Yudhoyono.
SBY menambahkan bahwa, Papua tanah damai, sudah terjalin beberapa tahun terakhir ini, kondisi yang kondusif tidak bisa dirobek oleh kepentingan sepihak dan golongan tertentu, "Sehingga kita berada di posisi terpuruk," kata Yudhoyono.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono menilai teror, mulai pembunuhan warga sipil oleh orang tak dikenal di Wamena, Pembakaran Depo Pertamina dan pemkaran Gedung Rektorat Uncen, adalah serangkaian tindakan untuk menggagalkan pemilu di Papua. Namun sangat beruntung tujuan dari pengacau dan penyebab teror tidak tercapai karena hingga kini Papua dalam tahap kondisi aman dan terkendali.
Pelaku diketahui
Sementara itu Kapolda Papua Irjen Pol. Bagus Ekodanto menyatakan, pelaku penyerangan dan penyebab teror di sejumlah wilayah di Papua dilakukan oleh kelompok Papua Merdeka, hal ini menurut terbukti dari selebaran-selebaran yang ditemukan pihak Polda di lokasi penyerangan.
Bukti tersebut, menurut Bagus, berbentuk selebaran ditemukan diatas jenazah korban penyerangan di Wamena, Rabu 9 April 2009 lalu. Dalam selebaran yang berbentuk surat bertuliskan "dari Panglima Tentara Nasional Pembebasan Papua Merdeka"
"Pelaku sepertinya sengaja meninggalkan surat itu di atas jenazah korban," ujar Kapolda Papua.
Tangkap
Sementara itu ditempat terpisah, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan, polisi telah menangkap satu tersangka lagi kasus kekerasan bersenjata di Abepura Papua yang diduga sebagai otak penggerak beberapa kasus penyerangan di wilayah itu belum lama ini.
"Bukti permulaan adanya tindakan-tindakan kekerasan yang mereka lakukan sehingga ada satu tersangka lagi yang sudah kita akan proses," kata Kapolri seusai rapat terbatas dengan Presiden.    
Namun, Kapolri menolak menyebutkan jika para tersangka yang sudah ditangkap itu merupakan bagian dari kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). "Jangan, kami tidak sebutkan itu (OPM), pokoknya mereka kelompok bersenjata yang melanggar hukum dan tentu kita ambil tindakan keras," katanya.
Meski begitu, Kapolri mengatakan, kelompok itu telah melakukan penyerangan yang sifatnya lebih berani dan radikal.
"Dari awal kan ada terus tindakan-tindakan yang dilakukan mereka, sebelum pemilu sudah ada penyerangan posko, anggota TNI ditembak meninggal dan sebagainya itu sudah dilakukan berencana oleh mereka," tambahnya.
Di tempat yang sama, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengatakan, beberapa kejadian yang dilakukan OPM belakangan ini hanya untuk menunjukkan bahwa keberadaan mereka masih ada. "Gangguan keamanan di Papua itu hanya untuk menarik perhatian bahwa eksistensinya masih ada. Gerakan sistematisnya seperti apa sedang kita jajaki sejauh mana," katanya.

www.papuapos.com

Selengkapnya......

14 Gereja Mengutuk

Tuesday, April 14, 2009 | with 0 komentar »

Wamena (PAPOS) – Menyikapi situasi Kantibmas yang terjadi di Jayawijaya dalam satu pekan ini, Persekutuan Gereja Gereja (PGG) Jayawijaya sebagai wadah refresentatif dari 14 dominasi gereja melalui pertemuan resmi, Senin (13/4) kemarin mengutuk aksi pembunuhan yang terjadi di Wamena.
Menurut para pimpinan agama apa yang terjadi sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya masyarakat local dan nilai-nilai iman agama yang dimiliki, apalagi kondisi yang terjadi masih dalam perayaan paskah oleh umat kristiani.

” Kami para pimpinan gereja di Jayawijaya mengutuk aksi yang terjadi beberapa hari ini,” Ujar Pdt.Dorman Wandikmbo perwakilan pimpinan gereja di Jayawijaya.

Selain mengutuk aksi yang terjadi, para pimpinan gereja juga memohon kepada pihak aparat tidak menambah pasukan organic dari luar Papua dengan melihat kondisi real daerah, ini sangat penting agar tidak menimbulkan perasaan takut/ketakutan yang bisa membawa masyarakat kembali pada trauma masa lalu.

Terkait peristiwa yang terjadi, para pimpinan gereja juga meminta kepada aparat keamanan dalam hal ini pihak Polri lebih khusus polres Jayawijaya untuk segera mengungkap pelaku pembunuhan dalam waktu dekat, untuk mempercepat pemulihan pengendalian situasi Kantibmas.

Seluruh masyarakat, diminta untuk menahan diri dan tidak terprovokasi serta terjerumus melakukan tindakan pembalasan, perlawanan secara brutal kepada orang lain yang tidak tersangkut paut dalam masalah yang terjadi. Serta menghindari kegiatan yang sekiranya bias menganggu ketertiban umum seperti mengkonsumsi minuman keras, togel, judi dan perjudian.

Untuk tidak terulangnya kembali peristiwa itu, para pimpinan gereja juga menghimbau kepada para tukang ojek yang ada di Wamena untuk sementara ini tidak beroperasi pada malam hari hingga situasi kembali aman.

Bahkan para pimpinan gereja juga mengajak, Lembaga masyarakat Adat (LMA), Dewan Adat Papua (DAP) dan lembaga-lembaga social kemasyarakatan lainnya secara pro aktif terlibat langsung dalam upaya meredam situasi Kantibmas yang sedang terganggu saat ini.

Terkait pelaksanaan Pemilu legislative, pihak gereja juga menghimbau kepada para pimpinan Parpol dan Caleg agar dapat mempersiapkan mental dan menguasai diri dalam mengikuti seluruh tahapan proses Pemilu yang sedang berlangsung saat ini.

Sementara itu, Bupati Jayawijaya, Wempi Wetipo, S.Sos, M.Par usai mengikuti rapat Muspida menyatakan, kondisi yang terjadi di Wamena dalam beberapa hari ini dilakukan oleh sekelompok oknum-oknum yang ingin membuat Kota Wamena tidak aman.

Oleh karenanya bagi oknum-oknum yang terlibat untuk menghentikan aksinya demi keamanan bagi seluruh masyarakat yang ada tanpa pandang bulu,” Saya minta bagi orang-orang yang tidak puas dengan pembangunan yang ada atau politik, mari kita duduk bersama membahas persoalan yang ada serta mencari solusi yang baik bagi kesejahteraan masyarakat dan keamanan daerah secara luas,” ujar Bupati wempi kepada wartawan.

Menurutnya, ketidak puasan yang dilampiaskan dengan menghakimi masyarakat tidak berdosa bukan jawaban dari persoalan yang ada,” Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah,” tegas Wempi.
Dalam pantaun Papua Pos akan kejadian pembunuhan di Wamena, terjadi penganiayaan terhadap enam tukang ojek, empat diantaranya tewas dengan kondisi yang mengenaskan dan dua lainya masih dalam kondisi kritis.

Selengkapnya......

Jayapura (Papua stuent)- Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Jayapura, Kol.Pnb.Suwandi Miharja kepada wartawan di Jayapura, Senin (13/4) menyatakan, akan membina potensi dirgantara di Papua, khususnya dalam mengembangkan olahraga bidang tersebut.

"Papua memiliki potensi yang bagus untuk olahraga ini, walaupun minat masyarakat di Papua terhadap bidang dirgantara belum sebesar cabang olahraga lainnya," ujarnya.
Salah satu potensi ini terlihat dari pemandangan alam Jayapura dengan keberadaaan Danau Sentani yang dikelilingi pegunungan dan perbukitan terjal dengan vegetasi heterogen yang diselingi semak dan rerumputan lebat.

Selain itu konfigurasi pulau-pulau kecil yang meliuk tampak pula mengapung di tengah danau yang termasuk salah satu yang paling luas di Papua ini.

Hal ini menambah kekayaan pemandangan alam yang dapat dieksplorasi lebih jauh, baik untuk mengoptimalkan olahraga dirgantara maupun sebagai daya tarik wisata udara.

Menurut Suwandi, olahraga dirgantara yang nantinya dikembangkan diantaranya aeromodelling, paralayang dan terjun payung.

"Sasaran pembinaan tersebut ditujukan kepada para masyarakat pada umumnya, terutama bagi kalangan pemuda," tandasnya.

Oleh karean itu, Lanud Jayapura juga telah membentuk Gugus Depan (Gudep) Pramuka Saka Dirgantara sebagai bentuk perwujudan tugas membina masyarakat, meskipun sejauh ini belum banyak yang bergabung.

Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan minat dan pengetahuan masyarakat Papua mengenai olahraga dirgantara dapat terus ditingkatkan.
"Bahkan, dapat menjadi media untuk menjaring bakat dan kemampuan masyarakat yang selama ini masih terpendam," kata Suwandi.

Selengkapnya......

AYAPURA (papua student) -Insiden terbakarnya gedung Rektorat Uncen, Kamis (9/4) dini hari lalu, membuat aktivitas kampus Universitas Cenderawasih lumpuh karena seluruh administrasi baik mahasiswa, dosen dan staf ikut terbakar.
Dibakarnya Rektorat Uncen oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab itu, membuat 1.764 mahasiswa/mahasiswi yang Rabu (1/4) lalu diwisuda di GOR Cenderawasih kehilangan ijazah dan seluruh arsip kemahasiswaan.

Rektor Universitas Cenderawasih, Prof. DR. Berth Kambuaya, MBA mengatakan, terbakarnya lantai I Rektorat Uncen tersebut merupakan penyimpanan seluruh arsip dan administrasi lainnya, baik kemahasiswaan, dosen maupun pegawai Uncen.

“Tidak ada lagi yang tersisa, ijazah mahasiswa dan blanko-blanko habis tanpa sisa,” ujar Rektor kepada wartawan di pasca kejadian di Rektorat beberapa waktu lalu.

Dikatakan, untuk menata kembali Rektorat Uncen yang terbakar, membutuhkan waktu cukup lama. Ketika ditanyakan mengenai kerugian yang dialami, Rektor menyebutkan belum dapat memastikannya.
Begitu juga dengan rencana pindah kantor Rektorat sementara, belum bisa dipastikan. Namun pihaknya akan memilih salah satu tempat disekitar lingkungan kampus. “Rektorat sementara akan pindah, tetapi dimana-mananya belum tahu dimana,” terang Rektor.


Selengkapnya......
Tuesday, April 14, 2009 | with 0 komentar »

JAYAPURA (PAPOS)-Selain mengutuk tindakan brutal sekelompok yang tidak dikenal atas pembakaran gedung Rektorat Universitas Cenderawasih (Uncen), bupati Pegunungan Bintang Drs. Welington Wenda, MSi, memprakarsai pembangunan kembali gedung itu dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp.1 M.


Menurut Welinton, dana sebesar itu, tidak ada artinya jika dibandingankan dengan kerugian sumberdaya manusia yang akan terjadi sebagai akibat dari pembakaran tersebut. 
“dana itu tidak seberapa, kalau gedung rektorat tidak dibangun, proses pembentukan dan persiapan sumber daya manusia Papua di Uncen akan terhenti, dan kerugian itu tidak bisa dinilai dengan rupiah.
 Semangat yang saya miliki adalah bagaiman gedung itu secepatnya kembali berfungsi agar, proses belajar mengajar di Uncen bisa berjalan dengan normal kembali,” jelas kepada Papua Pos di Jayapuar belum lama ini.
Wilinton mengatakan dana sumbangan itu nanti akan diberikan langsung kepada Rektor, dan dirinya berharap bantuan itu akan sangat berguna dan bermanfaat.
Menurutnya, bantuan serupa juga akan diberikan oleh beberapa bupati dikawasa Pegunungan Tengah Papua, dan sebagai kordinator dirinya telah berkonsultasi dan menghubungi bupati lainnya dan semuanya mengatakan bersedia, “ini masalah waktu saja, ada beberapa bupati yang suda saya hubungi dan mereka bersedia membantu,” jelasnya.
Kembali dirinya mengatakan pembakaran gedung utama rektorat Uncen, Kamis (9/04) pagi lalu, adalah tindakan yang terkutuk, dan upaya membunuh masa depan orang Papua, disatu sisi berniat menghendaki agar Papua ini tidak maju.
“rektorat Uncen sebagai gedung utama universitas pertama dan tertua yang dimiliki masyarakat Papua, universitas kebanggan orang Papua dalam membentuk SDM hingga melahirkan kader pemimpin yang kompoten. Toh dijadikan sasaran empuk oleh pelaku brutal yang tidak memiliki hati terhadap kemajuan orang Papua,” jelasnya, dengan nada sedih.
Rektorat di mata Welington adalah gedung utama Uncen tempat pengambilan keputusan para petinggi Uncen, tempat untuk mengendalikan setiap fungsi-fungsi organisasi Uncen, tempat pembahasan semua persoalan akademisi serta tempat penyimpanan semua berkas administrasi akademik.
Dalam kesempatan itu dirinya meminta kepada pelaku pembakaran agar menghentikan tindakan-tindakan tidak terpuji tersebut, dan kepada aparat dirinya menyerahkan sepenuhnya penanganan penyelesai pekara pembakaran itu, agar aparat menemukan pelakukanya dan memberikan ganjaran yang sesuai.


Selengkapnya......

Hingga H+5 Kantor KPU Kota Sepi

Tuesday, April 14, 2009 | with 0 komentar »

JAYAPURA (PAPOS) -Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Jayapura pasca berlangsungnya proses Pemilihan Umum (Pemilu) 9 April lalu hingga, Senin (13/4) kemarin, atau tepatnya H+5 masih tampak sepi.

Berdasarkan pantauan Papua Pos, pada kantor KPU sama sekali tidak tampak aktifitas apapun pasca pemilu 9 April lalu. Kantor KPU selalu tertutup rapat hingga membuat para kili tinta (wartawan, red) kesal.
Pasalnya, proses pemilihan 9 April lalu sama sekali tidak bisa dilakukan, padahal proses pemilihan telah berlangsung dan perhitungan surat suara sudah dilakukan sebagian tempat pemilihan Suara (TPS).
“Sementara ini kita masih libur, dan kemungkinan akan aktif pada hari selasa (14/4) mengingat perayaan hari paskah serta hasil perhitungan surat suara dari TPS-TPS di kota Jayapura hingga saat ini belum diserahkan langsung kepada KPU, karena hingga saat ini masih ada yang melakukan perhitungan surat suara lanjutan bahkan ada yang melakukan perhitungan ulang, makanya semua anggota KPU dinyatakan libur hingga Selasa besok,” terang Bayu salah satu staf secretariat kantor KPU kota Jayapura yang berhasil dibuhungi Papua Pos via ponselnya, Senin (13/4) kemarin.
Sementara itu, sepinya aktifitas kantor KPU kota Jayapura dikeluhkan sebagian wartawan pasalnya para wartawan dibuat kesulitan untuk mendapatkan data dari KPU, seperti yang dikeluhkan Nunung seorang wartawati dari salah satu media cetak di Jayapura.
“Meski libur paskah tapi ini sudah merupakan tanggung jawab KPU untuk selalu stand buy di kantor, mengingat kita kan selalu membutuhkan data kapan saja dan ii adalah untuk kepentingan rakyat, bukan kantor malah ditutup rapat begini, mana di hubungi via ponsel tidak satu pun anggota KPU yang mau angkat teleponnya,” keluh Nunung saat bersama Papua Pos di depan halaman KPU, Senin kemarin.
 

Selengkapnya......