14 Gereja Mengutuk

Tuesday, April 14, 2009 | with 0 komentar »
Wamena (PAPOS) – Menyikapi situasi Kantibmas yang terjadi di Jayawijaya dalam satu pekan ini, Persekutuan Gereja Gereja (PGG) Jayawijaya sebagai wadah refresentatif dari 14 dominasi gereja melalui pertemuan resmi, Senin (13/4) kemarin mengutuk aksi pembunuhan yang terjadi di Wamena.
Menurut para pimpinan agama apa yang terjadi sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya masyarakat local dan nilai-nilai iman agama yang dimiliki, apalagi kondisi yang terjadi masih dalam perayaan paskah oleh umat kristiani.

” Kami para pimpinan gereja di Jayawijaya mengutuk aksi yang terjadi beberapa hari ini,” Ujar Pdt.Dorman Wandikmbo perwakilan pimpinan gereja di Jayawijaya.

Selain mengutuk aksi yang terjadi, para pimpinan gereja juga memohon kepada pihak aparat tidak menambah pasukan organic dari luar Papua dengan melihat kondisi real daerah, ini sangat penting agar tidak menimbulkan perasaan takut/ketakutan yang bisa membawa masyarakat kembali pada trauma masa lalu.

Terkait peristiwa yang terjadi, para pimpinan gereja juga meminta kepada aparat keamanan dalam hal ini pihak Polri lebih khusus polres Jayawijaya untuk segera mengungkap pelaku pembunuhan dalam waktu dekat, untuk mempercepat pemulihan pengendalian situasi Kantibmas.

Seluruh masyarakat, diminta untuk menahan diri dan tidak terprovokasi serta terjerumus melakukan tindakan pembalasan, perlawanan secara brutal kepada orang lain yang tidak tersangkut paut dalam masalah yang terjadi. Serta menghindari kegiatan yang sekiranya bias menganggu ketertiban umum seperti mengkonsumsi minuman keras, togel, judi dan perjudian.

Untuk tidak terulangnya kembali peristiwa itu, para pimpinan gereja juga menghimbau kepada para tukang ojek yang ada di Wamena untuk sementara ini tidak beroperasi pada malam hari hingga situasi kembali aman.

Bahkan para pimpinan gereja juga mengajak, Lembaga masyarakat Adat (LMA), Dewan Adat Papua (DAP) dan lembaga-lembaga social kemasyarakatan lainnya secara pro aktif terlibat langsung dalam upaya meredam situasi Kantibmas yang sedang terganggu saat ini.

Terkait pelaksanaan Pemilu legislative, pihak gereja juga menghimbau kepada para pimpinan Parpol dan Caleg agar dapat mempersiapkan mental dan menguasai diri dalam mengikuti seluruh tahapan proses Pemilu yang sedang berlangsung saat ini.

Sementara itu, Bupati Jayawijaya, Wempi Wetipo, S.Sos, M.Par usai mengikuti rapat Muspida menyatakan, kondisi yang terjadi di Wamena dalam beberapa hari ini dilakukan oleh sekelompok oknum-oknum yang ingin membuat Kota Wamena tidak aman.

Oleh karenanya bagi oknum-oknum yang terlibat untuk menghentikan aksinya demi keamanan bagi seluruh masyarakat yang ada tanpa pandang bulu,” Saya minta bagi orang-orang yang tidak puas dengan pembangunan yang ada atau politik, mari kita duduk bersama membahas persoalan yang ada serta mencari solusi yang baik bagi kesejahteraan masyarakat dan keamanan daerah secara luas,” ujar Bupati wempi kepada wartawan.

Menurutnya, ketidak puasan yang dilampiaskan dengan menghakimi masyarakat tidak berdosa bukan jawaban dari persoalan yang ada,” Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah,” tegas Wempi.
Dalam pantaun Papua Pos akan kejadian pembunuhan di Wamena, terjadi penganiayaan terhadap enam tukang ojek, empat diantaranya tewas dengan kondisi yang mengenaskan dan dua lainya masih dalam kondisi kritis.

Related Posts by Categories



0 komentar