JAYAPURA (Papua Student) -Peringatan 1 Mei, kembalinya Irian Barat ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tingkat Provinsi Papua dilaksanakan dengan menggelar upacara Bendera, yang diikuti seluruh komponen masyarakat. Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu SH bertindak selaku Inspektur Upacara pada peringatan kembalinya Irian Barat ke pangkuan NKRI ke-46
Gubernur mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga stabilitas keamanan daerah, bukan hanya menjadi tanggungjawab TNI dan Polri semata, tetapi juga merupakan tugas seluruh komponen masyarakat.
Hal itu disampaikan Gubernur ketika menyampaikan amanat pada upacara peringatan hari kembalinya Irian Barat ke pangkuan NKRI ke–46, Jumat (1/5) kemarin di Lapangan PTC Entrop Jayapura.
Menurutnya, peringatan 1 Mei 1963 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat Papua (Irian Barat saat itu) pada khususnya, karena sebagai momentum mempersatukan seluruh nusantara dari Merauke sampai Sabang.
“Momentum bersejarah ini tidak terlepas dari upaya para pahlawan kusuma bangsa yang telah mengorbankan tenaga, pikiran, harta benda bahkan jiwa raganya demi keutuhan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk merenungi dan menghargai jasa-jasa para pahlawan dan pejuang, melalui satu upaya pemerintah dengan memberikan perhatian terhadap nasib para pejuang terutama kesejahteraan dan perumahan yang layak.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur mengaku prihatin dengan perkembangan situasi terkahir yang terjadi di Papua. Untuk itu, dirinya menghimbau aparat pemerintah dan keamanan agar terus melakukan komunikasi yang intensif dengan berbagai pihak, sehingga situasi keamanan di Papua menjelang Pilpres dapat berjalan kondusif guna mewujudkan Papua tanah damai.
Disampaikan, apapun situasi dinamika politik di Papua sekarang ini yang pasti adalah Papua merupakan bagian dari NKRI harus tetap dipertahankan sampai kapanpun, untuk itu pembangunan harus dijalankan untuk memberikan kesejahteraan rakyat.
“Kesejahteraan, keamanan, kedamaian akan dapat dicapai apabila kita semua bersama-sama seluruh komponen, TNI dan Polri, masyarakat, LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama bersatu untuk menjaga keamanan, kedamaian dan kerukunan diantara kita,” pintanya.
Disamping itu, ia mengajak seluruh komponen masyarakat di Tanah Papua, untuk menghilangkan perbedaan presepsi tentang persoalan integritas Papua kedalam NKRI, karena Papua dalam wadah NKRI sudah final sesuai resolusi PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) Nomor 2504 yang menyatakan, Irian Barat merupakan bagian integral dari NKRI.
Upacara peringatan kembalinya Irian Barat ke NKRI kemarin, selain dihadiri Muspida di tingkat Provinsi Papua, juga dihadiri seluruh komponen masyarakat tak terkecuali para anak pejuang dan tokoh pemuda pejuang Papua. Dengan mengadakan pembagian hadiah berupa door prize, upacara peringatan tersebut turut dimeriahkan dengan acara pementasan seni tradisional seperti, Reog Ponorogo, Suling Tambur dan tarian adat Papua.(
WAMENA – Kemenangan empat kali pertandingan di kandang belum membuat Persiwa puas, sehingga tim kebanggaan masyarakat Pegunungan Tengah ini bertekad untuk meraih point dalam laga tandang melawan Persijap Jepara (30/4) dan Persita Tangerang (3/5) nanti.
www.papuapos.com
Namun demikian Pimpinan Bank Indonesia Jayapura, Leo R Tandiarrang minta agar masing-masing perbankan dapat memelihara likwiditasnya agar tidak ada masalah. Sebab masalah persaigan bank adalah hal yang wajar, namun jangan karena persaingan mambuat perbankan mengorbankan likwiditasnya.
www.papuapos.com
JAKARTA (Papua Student) – Menyusul, masih terjadinya terror bom, penyerangan dan pembakaran pasca pelaksanaan pemilu legislatif di Papua, menurut Presiden Yudhoyono, teror itu telah ditangani. "Tak ada lagi gangguan-gangguan yang tidak dikehendaki," kata Yudhoyono dalam rapat terkait evaluasi keamanan dan politik pasca penyelenggaraan pemilu legislative, pada Senin (13/4) kemarin di Kantor Kepresidenan Jakarta.
www.papuapos.com
Wamena (PAPOS) – Menyikapi situasi Kantibmas yang terjadi di Jayawijaya dalam satu pekan ini, Persekutuan Gereja Gereja (PGG) Jayawijaya sebagai wadah refresentatif dari 14 dominasi gereja melalui pertemuan resmi, Senin (13/4) kemarin mengutuk aksi pembunuhan yang terjadi di Wamena.
Menurut para pimpinan agama apa yang terjadi sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya masyarakat local dan nilai-nilai iman agama yang dimiliki, apalagi kondisi yang terjadi masih dalam perayaan paskah oleh umat kristiani.
” Kami para pimpinan gereja di Jayawijaya mengutuk aksi yang terjadi beberapa hari ini,” Ujar Pdt.Dorman Wandikmbo perwakilan pimpinan gereja di Jayawijaya.
Selain mengutuk aksi yang terjadi, para pimpinan gereja juga memohon kepada pihak aparat tidak menambah pasukan organic dari luar Papua dengan melihat kondisi real daerah, ini sangat penting agar tidak menimbulkan perasaan takut/ketakutan yang bisa membawa masyarakat kembali pada trauma masa lalu.
Terkait peristiwa yang terjadi, para pimpinan gereja juga meminta kepada aparat keamanan dalam hal ini pihak Polri lebih khusus polres Jayawijaya untuk segera mengungkap pelaku pembunuhan dalam waktu dekat, untuk mempercepat pemulihan pengendalian situasi Kantibmas.
Seluruh masyarakat, diminta untuk menahan diri dan tidak terprovokasi serta terjerumus melakukan tindakan pembalasan, perlawanan secara brutal kepada orang lain yang tidak tersangkut paut dalam masalah yang terjadi. Serta menghindari kegiatan yang sekiranya bias menganggu ketertiban umum seperti mengkonsumsi minuman keras, togel, judi dan perjudian.
Untuk tidak terulangnya kembali peristiwa itu, para pimpinan gereja juga menghimbau kepada para tukang ojek yang ada di Wamena untuk sementara ini tidak beroperasi pada malam hari hingga situasi kembali aman.
Bahkan para pimpinan gereja juga mengajak, Lembaga masyarakat Adat (LMA), Dewan Adat Papua (DAP) dan lembaga-lembaga social kemasyarakatan lainnya secara pro aktif terlibat langsung dalam upaya meredam situasi Kantibmas yang sedang terganggu saat ini.
Terkait pelaksanaan Pemilu legislative, pihak gereja juga menghimbau kepada para pimpinan Parpol dan Caleg agar dapat mempersiapkan mental dan menguasai diri dalam mengikuti seluruh tahapan proses Pemilu yang sedang berlangsung saat ini.
Sementara itu, Bupati Jayawijaya, Wempi Wetipo, S.Sos, M.Par usai mengikuti rapat Muspida menyatakan, kondisi yang terjadi di Wamena dalam beberapa hari ini dilakukan oleh sekelompok oknum-oknum yang ingin membuat Kota Wamena tidak aman.
Oleh karenanya bagi oknum-oknum yang terlibat untuk menghentikan aksinya demi keamanan bagi seluruh masyarakat yang ada tanpa pandang bulu,” Saya minta bagi orang-orang yang tidak puas dengan pembangunan yang ada atau politik, mari kita duduk bersama membahas persoalan yang ada serta mencari solusi yang baik bagi kesejahteraan masyarakat dan keamanan daerah secara luas,” ujar Bupati wempi kepada wartawan.
Menurutnya, ketidak puasan yang dilampiaskan dengan menghakimi masyarakat tidak berdosa bukan jawaban dari persoalan yang ada,” Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah,” tegas Wempi.
Dalam pantaun Papua Pos akan kejadian pembunuhan di Wamena, terjadi penganiayaan terhadap enam tukang ojek, empat diantaranya tewas dengan kondisi yang mengenaskan dan dua lainya masih dalam kondisi kritis.
Jayapura (Papua stuent)- Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Jayapura, Kol.Pnb.Suwandi Miharja kepada wartawan di Jayapura, Senin (13/4) menyatakan, akan membina potensi dirgantara di Papua, khususnya dalam mengembangkan olahraga bidang tersebut.
"Papua memiliki potensi yang bagus untuk olahraga ini, walaupun minat masyarakat di Papua terhadap bidang dirgantara belum sebesar cabang olahraga lainnya," ujarnya.
Salah satu potensi ini terlihat dari pemandangan alam Jayapura dengan keberadaaan Danau Sentani yang dikelilingi pegunungan dan perbukitan terjal dengan vegetasi heterogen yang diselingi semak dan rerumputan lebat.
Selain itu konfigurasi pulau-pulau kecil yang meliuk tampak pula mengapung di tengah danau yang termasuk salah satu yang paling luas di Papua ini.
Hal ini menambah kekayaan pemandangan alam yang dapat dieksplorasi lebih jauh, baik untuk mengoptimalkan olahraga dirgantara maupun sebagai daya tarik wisata udara.
Menurut Suwandi, olahraga dirgantara yang nantinya dikembangkan diantaranya aeromodelling, paralayang dan terjun payung.
"Sasaran pembinaan tersebut ditujukan kepada para masyarakat pada umumnya, terutama bagi kalangan pemuda," tandasnya.
Oleh karean itu, Lanud Jayapura juga telah membentuk Gugus Depan (Gudep) Pramuka Saka Dirgantara sebagai bentuk perwujudan tugas membina masyarakat, meskipun sejauh ini belum banyak yang bergabung.
Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan minat dan pengetahuan masyarakat Papua mengenai olahraga dirgantara dapat terus ditingkatkan.
"Bahkan, dapat menjadi media untuk menjaring bakat dan kemampuan masyarakat yang selama ini masih terpendam," kata Suwandi.