Bali (Papua Student) -Sejumlah elit Papua yang mengatasnamakan wakil legistalif dari Kabupaten Mimika, Papua menggelar Pleno pemekaran kemarin (29/8) di Hotel Hoston, Bali. Pertemuan yang dibuat atas dasar rekomendasi UGM Jokjakarta ini dijaga ketat, sehingga Mahasiswa Papua Barat yang hendak menyaksikannya pun ditolak keluar.

Seperti yang dilaporkan Ketua Front PEPERA PB Konsulat Indonesia Wilayah Bali, Ongkama Walela, pertemuan tersebut dibuat secara tertutup pada pukul 11.00 pagi. "Mereka (peserta DPRD Mimika) sengaja membungkusi agenda tersebut dengan pertemuan RAPBD tahun 2009, agar tidak dicurigai oleh Mahasiswa Papua Barat, khususnya aktivis Mahasiswa Papua" jelas Ongkama.

Saat acara berlangsung, masih menurut Ongkama, dirinya bersama kawan-kawannya hendak memantau pertemuan itu, namun saat hendak masuk, mereka tidak diijinkan. Bahkan, mereka ditanya, apakah mereka adalah dari Front PEPERA PB, AMP atau AMPTPI. Ongkama menyesalkan pertemuan itu, sebab menurutnya, Pemekaran itu sudah ditolak oleh rakyat di wilayah pegunungan tengah pada 2004 lalu. "Tahun 2004 itu sudah terjadi korban rakyat Papua Barat dalam menolak Pemekeran Propinsi Papua Tengah di Timika, apa kepentingan orang-orang itu sangat tidak jelas", pungkasnya.

"Sangat aneh, bahwa sidang DPR saja bisa memilih kota pariwisata jauh-jauh. Kenapa tidak di adakan di MIMIKA?", tambahnya. Salah satu peserta yang hadir beralasan bahwa, Mereka (Anggota DPRP Mimika) sekaligus mengadakan studi banding di Bali.

Ongkama mewakili komunitas Papua yang berada di Bali menyatakan bahwa mereka tetap menolak Pemekara dan Otsus. "kami tetap tolak pemekaran dan paket otsus!, kami tetap berpihak pada aspirasi rakyat untuk menentukan nasip sendiri", tegasnya menutupi komentar.

Seperti yang diketahui bahwa gagasan rekomendasi pemekaran itu dibuat oleh peneliti S2 PLOD UGM Jogjakarta, yang beberapa waktu lalu meneliti dan meloloskan 6 kabupaten pemekaran di wilayah pegunungan tengah Papua.
.................................................
http://www.kabarpapua.com

Related Posts by Categories



0 komentar