Bogor (Papua Student) - Satu hari terakhir ini, mahasiswa Papua yang berada dibeberapa kota studi di Jawa dan Bali, berada dalam keadaan tercekam. Suasana ini dipicu oleh ketegangan antara teman-teman mahasiswa Papua di Jakarta, tepatnya di wilayah Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur dengan warga sekitar tempat tinggal mereka.

Konon warga menghendaki agar teman-teman mahasiswa Papua yang tinggal dilingkungan sekitar mereka, agar segera angkat kaki dan tidak juga melarang pemilik kontrakan dimana anak-anak Papua tinggal tersebut untuk tidak lagi menerima Orang Papua dilingkungan ini.

Dalam surat yang dibuat dan ditandatangani pada tanggal 18 Oktober oleh Ketua RT, Ketua RW, Keamanan RW dan beberapa wakil warga yang ditujukan kepada penghuni kontrakan disebutkan bahwa warga tidak menghendaki mahasiswa Papua untuk tinggal dilingkungan mereka, mereka menuduh penghuni kontrakan itu sering kencing disembarang tempat, suka mabuk, sering tidak mentaati aturan-aturan normatif yang berlaku bahkan tuduhan paling bombastis adalah ketika dalam surat tersebut para warga menulis bahwa penghuni kontrakan [mahasiswa Papua, red] membuat hura-hara sampai jam 02.00 Wib pagi pada tanggal 18 Oktober lalu.

Berdasarkan informasi dari sumber terpercaya, Kabar Papua diberitahu bahwa yang terjadi pada tanggal 17 Oktober tidak seperti yang dituduh warga. “Sebenarnya yang terajadi waktu itu adalah teman-teman mahasiswa yang ikut aksi damai di Jakarta dalam rangka mendukung peluncuran IPWP, pada waktu pulang aksi terus mereka lanjutkan dengan main-main musik dan nyanyi lagu Yospan, yang lain juga duduk-duduk sambil main besek,” ujar sumber Kabar Papua.

Pada hari Selasa [21/10/2008], setelah melakukan audiensi dengan Komnas HAM dan melakukan Konfrensi Pers, beberapa teman dari Aliansi Mahasiswa papua [AMP] yang mengikuti acara tersebut pulang ke kontrakan, lalu tiba-tiba dipanggil oleh Ketua RT setempat.

Situasi sangat tegang karena upaya-upaya mobilisasi untuk pengkondisian bentrok sudah dilakukan oleh warga. Beberapa pemuda tanggung bergerombol disalah satu sudut kampung dan memantau situasi teman-teman Papua yang sedang bernegosiasi dengan warga.

Atas mediasi salah seorang warga [anonim, red], akhirnya penghuni kontrakan mahasiswa Papua dan warga dapat memulai pertemuan mereka walaupun dalam kondisi tegang.

Konsentrasi massa pemuda warga setempat berangsur-angsur membubarkan diri setelah tercapai kesepakatan antara kedua belah pihak. Mahasiswa Papua diminta untuk membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan tindakan-tindakan keramain yang menyebabkan warga merasa terganggu.

Titik Kumpul Massa Aksi Diterobos Intiligen

Tiga hari sebelumnya, pada hari Jumat [17/10/2008], seorang intiligen menerobos masuk kedalam tempat kumpul massa aksi mahasiswa Papua di kontrakan ini. Si intel masuk ke kamar menggeledah dan mengambil satu tas tempat hand phone bergambar lambang bendera Bintang Kejora, ia mengambilnya lalu datang kepada teman-teman mahasiswi Papua yang bertugas menyiapkan konsumsi bagi massa aksi.

Dia membentak mereka “Hei, bangsat kalian, kalian ini OPM ya? Berani-beraninya berbuat makar, kalian tau nggak, ini NKRI..,” demikian cerocos si intel.

“Tas HP ini saya bawa, ada simbol separatis disini, dasar OPM bajingan!” demikian bentak si intel.

Bentakan tadi dibalas oleh salah satu mahasiswi Papua, “Ya, kami berjuang karena banyak terjadi ketidakadilan di Tanah Papua, ko pikir ko apa, ko biasa saja!” Sambil nyerocos tak karuan adat si intel pergi dengan membawa hasil curiannya.

Sumber Kabar Papua lain mengungkapkan, pada saat massa aksi hendak bergerak ke titik aksi di Bundaran HI, intel dan petugas keamanan tanpa seragam sempat memaki-maki sopir bis yang disewa massa aksi untuk menuju titik aksi dan beberapa tindakan teror lain yang sempat terjadi, tetapi massa aksi tetap tenang didalam bis, meyakinkan si sopir agar dia juga tenang dan akhirnya bis diberangkat ke medan juang.

Provokasi Warga

Karena tidak berhasil membelokkan massa aksi atau membatalkan massa aksi untuk tetap berjalan dalam aksi-aksi massa damai di Jakarta, pihak intiligen kemudian memprovokasi warga setempat melalui Ketua RT, Ketua RW dan pihak keamaman RW untuk membubarkan dan mengeluarkan mahasiswa Papua dari kontrakan yang mereka huni.

“Ini pekerjaan intiligen, mereka kalah politik, mereka kalah dilomasi lalu mereka pakai cara-cara mereka untuk batasi ruang gerak kita,” demikian kata seorang aktivis Papua Merdeka kepada Kabar Papua.

“Mereka ingin menciptakan prakondisi chaos dengan warga tetapi harapan itu tidak terjadi, kita bisa mengontrol situasi yang berkembang kearah negatif akibat provokasi murahan intiligen kampungan itu,” demikian lanjut aktivis tadi.

Kepanikan Yang Meluas

Sampai berita ini diturunkan, sejumlah mahasiswa Papua di Jakarta, Bandung, Bogor, Jogjakarta, Semarang, Malang, Surabaya dan Denpasar berada dalam suasana tegang karena SMS yang beredar cukup luas dikalangan mahasiswa Papua mengenai kejadian di Jakarta, telah membesar menjadi rumors yang mendekati simpang siur.

Sumber Kabar Papua di Jakarta memberitahukan bahwa situasi ketegangan dengan warga sudah dapat dinetralisir dan keadaan untuk sementara waktu aman. Masih menurut sumber tadi, situasi kondusif yang terjadi karena teman-teman penghuni kontrakan telah membuat pernyataan sikap dan memberikan kepada pihak RT dan RW setempat untuk ditindaklanjuti kepada warga setempat.

“Sudah ada kompromi, kami sudah bicara, intinya mereka [warga, red] minta kita bikin surat pernyataan saja. Kawan-kawan lain di setiap kota di Jawa dan Bali harap tenang, tidak perlu panik tetapi kewaspadaan memang diperlukan,” demikian ungkap sumber kita.

“Jika ada sesuatu yang luar biasa, kami akan sebarkan info kilat dan siap-siap mobilisasi untuk lompat kedutaan besar mana saja di Jakarta atau angkat kaki dari Jakarta pulang ke Papua dan bikin negara sendiri seperti cita-cita kita, merdeka secara politik, berdaulat diatas tanah sendiri, merdeka buat kita harga mati...barang apa jadi...!” demikian imbauan akhir dan seruan yang sempat terucap sebelum mematikan layanan telponnya dengan Kabar Papua.


...................................................................
http://www.kabarpapua.com 

Related Posts by Categories



0 komentar