Jayapura (Papuastudent), Penerimaan mahasiswa baru Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Neheri (STPDN) di Jayapura, Papua, selama ini didominasi anak-anak pejabat di Pemerintahan Provinsi Papua dan DPR Papua (DPRP).

Hal ini akan dengan sendirinya menyisihkan anak-anak lainnya dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi namun memiliki kemampuan belajar dan memenuhi persyaratan lain yang diminta sekolah tinggi tersebuit.

Wakil Ketua Komisi A DPR Papua, Ramses Wally SH di Jayapura Kamis mengatatakan, kenyataan selama ini membuktikan justru anak-anak para pejabat di Papua yang lebih diutamakan masuk ke STPDN Jatinangor ketimbang anak-anak lainnya dari keluarga miskin dan sederhana.

Oleh sebab itu, Ramses minta panitia penerimaan mahasiswa baru STPDN di Jayapura tahun 2008 agar melakukan seleksi secara benar dan tidak main pilih kasih karena uang. Ia menilai, penerimaan mahasiswa baru STPDN di Jayapura yang dilakukan beberapa hari lalu ternyata masih mengutamakan anak-anak pejabat Pemprov Papua dan anak-anak anggota DPRP, ketimbang anak-anak dari masyarakat biasa.

Padahal ada beberapa anak pejabat yang tidak memiliki kemampuan bahkan tidak memenuhi persyaratan , baik dari ukuran tingi badan maupun postur tubuhnya serta kemampuan intelektual, tetapi dipaksakan karena adanya praktek KKN, ujarnya.

Malah Ketua DPD Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Provinsi Papua itu menegaskan, dari hasil seleksi penerimaan mahasiswa yang dilakukan panitia beberapa waktu lalu sudah ditetapkan yang lolos sebanyak 42 orang mahasiswa, tetapi kemudian ditambah lagi 10 orang mahasiswa setelah terjadi intervensi dari pejabat pemerintah.

Dengan penambahan tersebut, Ramses mensinyalir ada permainan untuk memasukkan anak-anak pejabat yang sebenarnya tidak mampu itu.
................................................................
(sumber : kompas, infopapua.com)

Related Posts by Categories



0 komentar